Rabu, 23 Oktober 2013

akhlaq

Aisyah r.a, pernah dtanya bagaimanakah akhlaq Rasulullah SAW? akhlaq beliau adalah alqur'an.....

Ternyata sangat berat amanah pendidikan anak di tangan orangtua, mengajarkan sejak dini akhlaq yg islami dan sesuai alqur'an, membiasakannya, merubah akhlaq yang tidak baik sejak dini agar tidak terlanjur menjadi karakter dan kebiasaan yang buruk. Karena itu, kita menanamkan kecintaan untuk belajar menghafal dan memahami alqur'an sejak dini agar kelak mereka memiliki akhlaq dan karakter alqur'an sebagaimana Rasulullah SAW.

Perubahan dunia dimasa dulu, bisa dirubah dengan kemuliaan akhlaq Rasulullah SAW, Dan yang dilihat pertama kali oleh masyarakat adalah gelar beliau sebagai al amin, bukan jenius atau tidak.

Akhlaq beliaulah yang akhirnya mampu merubah masyarakat jahiliah menjadi masyarakat yang beradab. menjadi seorang pemimpin dunia, membawa perdaban dunia kedalam genggaman Islam.

bismillah...dengan pertolongan Allah semoga senantiasa diringankan langkah para orangtua untuk memberikan tauladan yang baik dalam mengajarkan akhlaq islami kpd putra-putrinya

Sabtu, 17 Agustus 2013

refreshing setelah mudik

setelah mudik yang cukup melelahkan, acara kami selanjutnya adalah berlibur di rumah saja. Alhamdulillah masih banyak waktu yang yang cukup untuk menghabiskan liburan bersama anak-anak....bisa bermain, menonton film bersama, membaca cerita, membuat kue, belajar, mengaji dan lain-lain. Yang paling seru adalah membuat kue dan membersihkan rumah bersama faiz. Di usianya yang masih 8 tahun, dia semakin cekatan mengerjakan aktifitas rumah tangga, seperti mencuci piring, mengepel lantai, melipat baju dan lain-lain. Termasuk ketika belanja ke pasar untuk persiapan membuat kue, bersama faiz pergi ke pasar dan menyiapkan bahan-bahan membuat kue. kali ini kita akan membuat kue lumpur kentang keju dan kue brownis kukus. 
Untuk kue brownis kukus, ini adalah percobaan resep yang pertama, sebab biasanya kami membuat dengan cara di oven, sedangkan kali ini memakai cara dikukus, ditambah lagi kue brownisnya yang berlapis-lapis. Diberi lapisan bertabur meses, kemudian dilapisi lagi dengan adonan kue, selanjutnya dilapisi lagi dengan coklat block, dilapisi lagi dengan adonan kue, terakhir ditaburi dengan parutan keju akhirnya jadilah kue brownis kukus yang berlapis-lapis. Yummy....
Alhamdulillah...setelah acara membuat kue, pekerjaan selanjutnya adalah pergi silaturahmi membagikan kue-kue yang sudah jadi ke rumah saudara dan teman-teman....Tampaknya untuk pekerjaan berjalan-jalan faiz lebih bersemangat lagi, meski agak kelelahan setelah membuat kue. Oke anak-anak let's go....:)



Selasa, 06 Agustus 2013

mengapa bangun diawal pagi

Sebuah studi terbaru berhasil membuktikan bahwa bangun di awal pagi, sebelum matahari terbit dapat meperpanjang usia, meningkatkan aktifitas sel-sel tubuh, meningkatkan daya tangkap otak dan kecakapan mental.
Para peneliti bahkan menyimpulkan bahwa beristirahat/ tidur selama 6 jam di malam hari antara jam 22.00 sd 04.00 equivalen/ setara dengan beristirahat/ tidur selama 12 jam di siang hari.
Subhanallah! Semoga Sholawat tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa salaam yang menganjurkan kepada kita untuk bangun di akhir malam dan melaksanakan sholat.
Allah menjadikan malam sebagai waktu paling ideal untuk beristirahat dan menjaga manusia dari gangguan kesehatan dengan cukup istirahat.
“Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha.”
[QS Al Furqan (25):47]

hati-hati dengan gadget pada anak

           Liburan ini dijamin anak-anak lebih senang bersantai, bermain dan bersenang-senang. Namanya dunia anak-anak, dunia yang penuh dengan imajinasi dan permainan. Namun sayang jika kesukaan anak-anak tersalurkan lewat game di tablet/ipad yang mudah dibawa kemana-mana. Bukan berarti kita mesti menjauhkan anak-anak dengan dunia tekhnologi dan bukan berarti pula kita tidak mengenalkan gadget pada anak-anak sejak dini. Cuman kita sebagai orangtua mesti lebih berhati-hati dan waspada terhadap kekurangan dan keburukan gadget pada anak-anak.

             Sebenarnya mengenalkan gadget pada anak bukanlah hal yang buruk, karena didalamnya pun terdapat berbagai kelebihan. Teknologi adalah realitas masa kini dan mesti tetap diperkenalkan pada anak sejak dini. bahkan tidak jarang ada beberapa anak yang tidak suka membaca buku cetak, ternyata dia lebih suka membaca lewat tablet. Informasi tanpa batas yang mampu disajikan lewat tablet mampu meningkatkan pengetahuan dan wawasan bagi anak. Selain itu ada banyak tekhnologi yang didesain khusus untuk perkembangan kognitif pada anak. Sayangnya tidak semua permainan menyajikan sesuatu yang positif bagi perkembangan anak, anak usia 10 tahun ke bawah lebih cepat dan mudah meniru apapun yang ditampilkan dalam games, termasuk games yang banyak menampilkan adegan kekerasan. apalagi kalau dilakukan secara berlebihan, segala sesuatu yang berlebihan pasti akan berdampak negatif. Ada beberapa kecenderungan yang dapat mengubah perilaku mereka, diantaranya adalah:

1. Menurunkan kosentrasi pada anak
2. Menurunkan kemampuan anak untuk bersosialisasi dan kemampuan kecerdasan sosial yang kurang baik
3. Jika gamenya banyak menampilkan adegan kekerasan, akan berpengaruh pada karakter dan sifat anak      yang mudah emosi, mempunyai ego tinggi dan lain-lain
4. mengurangi minat membaca dan menulis
5. mengurangi kemampuan anak untuk berpikir analitis. Kecanggihan gadget yang menghadirkan banya hal secara instan membuat anak cenderung manja dan enggan bersifat proaktif dalam mencari solusi atas masalah yang dialami

          Untuk mengatasi berbagai ancaman tersebut, menjauhkan anak pada gadget bukanlah solusi. Penjelasan dan pengarahan dari orangtua dibutuhkan secara konsisten, kontinyu dan konsekuen. Ketika anak bermain gadget harus didampingi oleh orangtua,dengan alokasi waktu yang sudah ditentukan dan disepakati yakni 15-30 menit perhari. Konten yang ada pun harus disaring, bebas dari kata-kata kasar, adegan kkerasan, pornografi dan lain-lain.
           Menciptakan suasana yang harmonis, komunikatif dan interaktif, agar gadget tidak merebut hati dan perhatian anak. Jangan jadikan gadget sebagai pengasuh anak, sehingga waktu anak lebih banyak bersama gadget daripada berkumpul bersama keluarga. Nikmati liburan dengan interaksi yang positif antara orangtua, anak, dan perangkat. selamat berlibur!!

Sabtu, 03 Agustus 2013

Pendidikan karakter pada anak sejak dini

Bingung bagaimana menerapkan homeschooling dirumah dengan jumlah anak yang banyak dan masih kecil-kecil? bahkan ditambah lagi kondisi umminya yang sedang hamil...Sebenarnya ada beberapa alternatif untuk mencari solusinya, yang pertama jika memungkinkan tetap terapkan saja homeschooling bersama anak-anak, materi pembelajarannya lebih banyak tentang pendidikan berkarakter/ akhlaqul karimah pada anak. Apalagi di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini kita bisa mengembangkan berbagai karakter anak menjadi pribadi yang bertaqwa kepada Allah SWT. Cara mengajarkannya cukup simple saja, dengan terus mengikuti kegiatan apa yang dilakukan ummi atau abi di rumah, seperti membantu membersihkan rumah, menyiapkan buka puasa dan sahur, membaca Alqur'an, melaksanakan sholat lima waktu, mencuci baju, menata mainan, menata baju, berbelanja ke pasar, merapikan kamar, menjahit, membuat ketrampilan, menjaga adik, berlaku lembut, jujur, sabar, senang berbagi, belajar tentang adab makan dan minum, adab masuk dan keluar kamar mandi dan masih banyak lagi yang lain. Pendidikan berkarakter sangat mudah diterapkan sejak usia dini dengan memberikan tauladan yang baik dan dilakukan secara terus-menerus sehinggga menjadi suatu kebiasan bagi anak. Mudah kan....pendidikan berkarakter mestinya mendapat perhatian yang penting dan lebih maksimal lagi di lingkungan rumah kita, baik itu anak laki-laki mupun anak perempuan, sebab memang itulah yang diajarkan dalam Islam, Menjaga kebersihan dan kerapian rumah tidak hanya menjadi ketrampilan anak perempuan saja tapi juga mesti menjadi ketrampilan anak laki-laki.

Alternatif yang kedua, memanggil guru/ustadzah ke rumah. Pilih secara selektif dan lebih utamakan memiliki aqidah dan akhlaq yang baik. Alternatif ketiga, belajar di komunitas-komunitas homeschooling yang terdekat. Sepengetahuan saya di surabaya ini ada beberapa tempat yang bisa dijadikan alternatif untuk belajar : di ngagel, kebraon, dan wiyung. Jam belajarnya setiap hari senin-sabtu, ada lagi kelas hari ahad dimulai setelah lebaran nanti jam 08.00- 12.00 di ngagel dadi 4 no 30 dengan tenaga pengajar seorang hafidzoh. Berminat?? ok let's join










Jumat, 02 Agustus 2013

Ustadzah hafidzoh itu akan datang

Cita-cita mewujudkan diri sebagai keluarga hafidz qur'an itu bukanlah perkara mudah, apalagi anak-anak jaman sekarang. Banyak permainan di internet, tampilan acara-acara TV yang menarik,  membuat anak-anak sedikit tergoda untuk berpaling dari menghafal Alqur'an. Pembinaan dan kontrol dari kami sebagai orangtua ternyata belum cukup, Bagi keluarga saya, masih dibutuhkan lagi guru yang benar-benar paham tentang tajwid dan ilmu Alqur'an....Alhamdulillah berita gembira yang saya dapatkan di bulan Ramadhan ini, bahwa akan ada guru Hafidzoh yang akan tinggal di surabaya setelah lebaran nanti. Semoga tidak hanya anak saya yang bisa berguru kepada belau, tapi saya dan teman-teman pun bisa belajar menghafal alqur'an kepada beliau Aamiin ya Robbal 'alamin. Berkah dan kebahgiaan yang luar biasa, yang tidak mampu terukur dengan materi seluas dan setinggi apapun ketika kami sekeluarga mencintai Alqur'an, mengamalkan dan menghafalkannya. Ya Robb, Jadikanlah kami dan anak-anak keturunan kami sebagai hafidh qur'an..Aamiin allohumma Aamiin....

Gara-gara ditodong mengisi pelatihan menulis

         Hari Sabtu ini, saya akan mengisi pelatihan menulis untuk anak-anak remaja, tingkat SMP-SMU. Jujur saya bingung apa yang mesti disampaikan nanti, karena ilmu saya dibidang komunikasi jurnalistik sudah lama tidak dibuka, otomatis teori-teori tentang karya menulis sepertinya hilang entah kemana...apalagi saya tidak rajin menulis, sehari-hari saya bergelut di bidang pendidikan, membuka sekolah di rumah, ditambah amanah baru untuk memimpin guru-guru sekolah Tapas se-Surabaya, so tidak memungkinkan untuk aktif menulis. Singkat cerita akhirnya saya cari-cari artikel dan browsing di internet tentang gimana sih meningkatkan kemampuan anak-anak remaja dibidang menulis....pengennya habis dari pelatihan nanti anak-anak bisa tersalurkan kemampuan menulisnya dengan sering berlatih menulis seperti menulis di facebook, menulis di blog, atau media-media lain yang bisa mendapat feedback atau respon secara cepat. Alhamdulillah...dari sekian artikel yang saya temukan, kesimpulannya adalah:

Menulis itu asyik, caranya......

1. Menulislah dengan hati
2. Gunakan otak kanan dahulu
3. Sering-sering menulis di media-media yang ada, contoh : mading, fb, blog, atau bahkan di buku diary
3. Perbanyak membaca
5. Sering berdiskusi
6. Aktif mengikuti pelatihan menulis atau komunitas-komunitas penulis
7. Bebaskan ekspresi, tidak perlu terlalu kaku pada aturan bahasa dll

Nahh, itu sekilas kiat-kiat meningkatkan kemampuan untuk menulis. kalau dipikir anak-anak remaja sekarang hampir semuanya sudah punya akun fesbuk, rata-rata merekapun sering menulis alias update status, tapi tulisan yang dihasilkan apakah bermanfaat, atau berbobot? hehehe.... bukan berarti apa yang ditulis itu semuanya sia-sia ya...malah saya lebih senang membaca tulisan yang berisi cerita-cerita atau kisah-kisah yang kaya dengan imajinasi menarik, tapi setidaknya ada beberapa hal yang mesti diperhatikan dalam menulis :

§   Apakah isi tulisan ini benar-benar dari hati saya? Atau,
§  Apakah tulisan ini berasal dari pengalaman saya? Atau,
§  Apakah tulisan ini sudah mengandung pengetahuan yang bermanfaat? Atau,
§  Apakah bahasanya mudah dipahami? Atau,
§  Apakah tulisan saya ini dapat menggugah saya untuk memperbaiki diri

Eh...Alhamdulillah ada hikmahnya juga ditodong untuk mengisi pelatihan menulis, bisa nambah ilmunya dan berusaha bikin blog sendiri untuk ikutan rajin menulis. Padahal sudah punya blog, tapi yang ini beda kalau dulu lebih bagus dan buatan suami tercinta, kalau yang ini buatan sendiri, dan ternyata bikin sendiri mudah banget ya...meski sangat sederhana. Anak-anak yuk menulis!!